24 Jul Memulai Langkah Menelusuri Cahaya di Masa Inkorporasi Gonzaga
Memulai Langkah Menelusuri Cahaya
di Masa Inkorporasi Gonzaga
Masa Inkorporasi Gonzaga atau kerap dikenal dengan sebutan MIG merupakan masa inisiasi di SMA Kolese Gonzaga terhadap peserta didik tahun ajaran baru. Rangkaian acara MIG tahun 2024 kali ini dimulai dengan diadakannya pra-MIG pada hari Sabtu, 13 Juli 2024. Pra-MIG ini bertujuan untuk memperkenalkan gambaran besar SMA Kolese Gonzaga dan memudahkan mereka agar dapat beradaptasi dengan baik pada masa MIG satu minggu ke depan. Dilaksanakan selama satu minggu lamanya, yaitu pada tanggal 15-19 Juli 2024, para peserta didik angkatan 38 diajak untuk berdinamika bersama dengan berbagai macam aktivitas di seputar lingkungan Kolese Gonzaga. MIG tahun ini dikemas dengan pendekatan yang unik dan berbeda dengan MIG di tahun-tahun sebelumnya. MIG tahun ini, tidak hanya berfokus pada core values 4 CHI yang diterapkan di SMA Kolese Gonzaga dan lingkungan sekolah, tetapi peserta didik diajak untuk mengenal diri mereka lebih dalam salah satunya berdasarkan minat dan bakat.
Selama masa MIG, peserta didik angkatan 38 dibagi menjadi 18 divisi, setiap divisi berisi kurang lebih 16 peserta. Divisi 1 hingga 18 didampingi oleh para angelus yang akan menemani mereka selama 6 hari berlangsungnya MIG. Para angelus yang beranggotakan murid-murid kelas 11 dan 12, memiliki peran penting yaitu untuk membimbing dan menemani peserta selama berdinamika dirangkaian acara MIG. Peran para angelus tidak hanya menemani dan berdinamika dengan para peserta didik baru selama berlangsungnya MIG, tetapi para angelus memiliki tanggung jawab yang besar untuk menemani para peserta didik baru selama meniti masa pembelajaran di SMA Kolese Gonzaga. Para angelus juga didampingi oleh guru dalam berdinamika selama MIG.
“Memulai Langkah Menelusuri Cahaya” menjadi tema MIG 2024. Nampak sederhana tapi nyatanya mengandung makna yang mendalam. Memulai perjalanan di SMA Kolese Gonzaga tidaklah mudah, harus ada kegigihan dalam berjuang melewati seribu tantangan. Masa Inkorporasi Gonzaga menjadi batu loncatan untuk mengenal lingkungan sekolah serta menjadi formasi pembentukan peserta didik baru agar menjadi pribadi yang transformatif. Per Crucem Ad Lucem (Through The Cross to The Light) peribahasa latin yang disebutkan oleh Pater Edu menjadi penjelas bahwa segala tantangan dan perjuangan yang harus kita lewati sejatinya akan mengantarkan kepada kemenangan atau ‘Cahaya’. Kemenangan pada tiap individu berbeda-beda. Namun, satu hal yang pasti untuk dapat melewati tantangan dan mencapai kemenangan diperlukan kemampuan untuk mengenali diri sendiri. MIG 2024 memberi sarana untuk menemukan kekurangan dan potensi terbaik peserta didik angkatan 38.
Dalam MIG tahun ini, ada berbagai macam aktivitas yang dilalui oleh para angkatan 38. Salah satunya merupakan Talent Mapping. Talent Mapping adalah kegiatan yang baru diperkenalkan. Pada Talent Mapping ini angkatan 38 diimbau untuk mencoba berbagai macam aktivitas yang ditawarkan oleh SMA Kolese Gonzaga. Dalam Talent Mapping ini, angkatan 38 bersama dengan divisinya masing-masing diajak untuk mengunjungi beberapa booth dengan kegiatan yang berbeda-beda. Booth-booth itu termasuk dance, literasi, basket, dan masih banyak lagi. Talent mapping ini bertujuan untuk membantu angkatan 38 lebih mengerti bakat dan minat mereka, serta sebagai pendataan talenta setiap murid sehingga dapat mewadahi talenta peserta didik Gonzaga. Nilai Competence sangat ditekankan dalam kegiatan ini. Setiap murid tentunya memiliki Competence-nya sendiri, suatu hal yang bisa mereka lakukan dengan baik dan menonjol. Hal itu berbeda untuk setiap anak, itu sebabnya angkatan baru ini perlu mengetahui apa Competence yang mereka miliki supaya bisa terus mengembangkannya dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Setelah kegiatan Talent Mapping, angkatan 38 pastinya sudah memiliki gambaran mengenai minat, bakat serta passion mereka. Maka dari itu, diadakan expo ekskul dan komunitas. Setiap ekskul dan komunitas membuka booth yang tersebar di area Sports Hall serta lapangan SMA Kolese Gonzaga. Angkatan 38 bebas untuk mampir ke setiap booth, bahkan mereka juga bisa langsung mendaftar ke komunitas yang sesuai dengan minat mereka. Terdapat games menarik dalam beberapa booth untuk mendapatkan hadiah-hadiah, dan bahkan siswa-siswi mendapatkan apresiasi dalam bentuk stiker untuk setiap booth ekskul yang mereka kunjungi. Melalui expo ini, angkatan 38 diberikan gambaran yang mendalam mengenai komunitas-komunitas di dalam Gonzaga dan mereka benar-benar terdorong untuk mencoba hal baru di setiap booth yang tersedia.
Selain Talent mapping dan Expo, ada Pentas Seni. Pentas seni adalah penampilan yang dilakukan angkatan 38 untuk memperlihatkan bakat seni mereka. Dalam pentas seni ini, mereka bisa menunjukkan bakat mereka di musik, dance, ataupun orasi. Pentas Seni ini menjadi puncak dari MIG. Melalui Pentas Seni ini, angkatan 38 juga dilatih untuk mampu dan berani mengekspresikan talenta mereka di muka publik. Terlebih lagi, Pentas Seni ini tidak hanya disaksikan oleh angkatan 38 itu sendiri, melainkan seluruh komunitas Kolese Gonzaga. Dengan waktu latihan yang cukup singkat, angkatan 38 mampu menguasai penampilan mereka dan memeriahkan Sports Hall.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh angkatan 38 saat MIG merupakan pengalaman yang sangat penting untuk mereka lalui. Siswa-siswi menjadi lebih berani dan percaya diri untuk menunjukkan talenta mereka di depan orang banyak melalui Pensi dan Talent Mapping, serta memungkinkan mereka untuk mengeksplor minat lain yang membuat mereka tertarik saat Expo Ekskul dan Komunitas. Rangkaian kegiatan ini membantu siswa-siswi angkatan 38 membangun relasi dengan sesama dan juga angkatan lainnya, membuat komunitas SMA Kolese Gonzaga semakin dekat melalui talenta dan minat yang sama. Masa Inkorporasi Gonzaga ini menjadi wadah bagi angkatan 38 untuk terus melatih bakat dan hobi yang mereka miliki agar bisa menggunakannya untuk kebaikan bersama. Siswa-siswi terdorong untuk terus berkembang menjadi siswa Kolese Gonzaga yang berprestasi dan menjunjung tinggi semboyan kami, ‘Men and Women for Others.’
MIG bukan hanya untuk menggembangkan talenta, namun untuk memperkenalkan angkatan 38 kepada 4CHI. Hal ini diwujudkan dengan berbagai aktivitas dan dinamika kelompok untuk memperjelas 4CHI. Pembelajaran core values ini menjadi tujuan utama dari MIG agar semua angkatan 38 mengerti dan dapat menerapkan 4CHI dalam kehidupan sehari-hari mereka. Maka dari itu, mereka diberi beberapa pemaparan dari Pater Suroso dan Pater Edu mengenai 4CHI.
Tidak cukup mendengar saja, agar mereka bisa lebih menguasai 4CHI, angkatan 38 diajak untuk mengerjakan tes Quizizz. Dimana mereka di tes ulang terhadap pengetahuannya tentang 4CHI. Dari Quizizz itu, angkatan 38 lalu berdinamika bersama kelompok mereka dan angelus untuk berdiskusi bersama tentang 4CHI. Mereka membahas pertanyaan-pertanyaan dan studi kasus tentang 4CHI. Dari studi kasus ini, mereka dapat lebih mengerti nilai-nilai 4CHI dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah menjalani seluruh rangkaian kegiatan MIG, tentu saja angkatan 38 telah mengenal lingkungan sekitar maupun core values yang sangat dijunjung tinggi di Gonzaga, yaitu 4CHI. Selain itu, mereka juga telah mengeksplorasi minat dan bakat yang mereka miliki melalui kegiatan Talent Mapping, Ekspo Komunitas, dan Pentas Seni. Salah satu dari angkatan 38, Stacia dari Divisi 3, memberikan opini bahwa kegiatan yang dirasa paling mengasah minat dan bakat terletak pada Pentas Seni. Alasannya karena, pada Pentas Seni angkatan 38 hanya diberikan waktu 1 hari untuk menyiapkan penampilannya. Dalam kurun waktu yang singkat, Stacia merasa dapat mengukur sejauh mana kreativitas yang ia miliki, sehingga dapat mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan yang telah dimiliki. Stacia juga merasa adanya perubahan dalam dirinya setelah mengikuti MIG, ia merasa telah memulai langkah baru dengan bantuan cahaya sebagai pemandu langkahnya. Stacia berkata bahwa ia menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu, mengenal potensi diri, lebih percaya diri, serta disiplin.
Angkatan 38 diharapkan dapat menjadi angkatan yang terbuka untuk bertumbuh ujar Pater Edu. Harapan Pater terhadap keterbukaan pertumbuhan Angkatan 38 di SMA Kolese Gonzaga mengarah ke Per Crucem Ad Lucem (through the cross to the light). Angkatan 38 akan mengalami transformasi dari dirinya di SMP menjadi Siswa/i di SMA Kolese Gonzaga dengan segala informasi, reformasi, dan sumber energi yang tidak jauh dari Tuhan sendiri. Ad Lucem per Crucem menggambarkan bahwa transformasi yang akan dialami Angkatan 38 akan penuh challenge dan jatuh bangun hingga akhirnya menemukan cahaya kemenangan, seperti apa yang dialami Tuhan Yesus sendiri saat proses penyaliban. Dengan Per Crucem Ad Lucem, Angkatan 38 akan dituntun untuk terbuka dengan perubahan yang positif dan lebih baik.
Dengan dilaksanakannya MIG tahun ini, tentunya membuat masing-masing individual Gonzaga yang beragam semakin berkembang terutama dalam bakat. Apalagi dengan adanya perubahan-perubahan baik yang telah terjadi, dapat dipastikan murid Gonzaga mau untuk terus bertumbuh. Diharapkan core values yang telah dipelajari dapat tertanam dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Pastinya, MIG tahun-tahun kedepan akan terus dinanti dan diikuti dengan perubahan-perubahan baik lainnya. Almamater Gonzaga akan selalu bernilai untuk diperjuangkan.
Ad Maiorem Dei Gloriam.
ditulis oleh Komunitas GENRE
Sorry, the comment form is closed at this time.